Jumat, 21 Februari 2020

"Kegegeran yang sebenarnya sudah disampaikan jauh sebelum datangnya hari itu.."


Dalam Surat Ibrahim ayat 22 disebutkan bahwa pada yaumul hisab kelak manusia akan dikejutkan dan digegerkan oleh khutbah (pidato) syeithan :
 ((Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zhalim akan mendapat siksaan yang pedih.)) 

Penyesalan yang seharusnya sudah diantipasi dari jauh-jauh hari jangan sampai nanti menjadi kenyataan. Namun sayangnya syeithan selalu berusaha untuk mengelabui manusia dengan menghiasi keburukan hingga seakan-akan keburukan itu adalah kebaikan di mata manusia.

Bertanya Ana (Saya) kepada Syeikhah tadi sore :
"Ustadzah mengapa ketika pada ayat Al Quran sudah dituliskan mengenai perkataan syeithan pada yaumul hisab kelak. Bahwa mereka (syeithan)  berlepas diri atas segala keburukan yang kita lakukan selama di dunia tapi kita tetap melakukan keburukan itu? mengapa kita masih asyik bermaksiat padahal kita tahu besok di akhirat Syeithan akan menyalahkan kita?"

Syeikhah menjawab :
"Ketahuilah muridku,  keburukan yang selama ini kau lakukan di dunia ini,  sudah dihiasi oleh syeithan. Sehingga perbuatan buruk tersebut menjadikan kamu nyaman mengerjakannya,  perkataan buruk itu menjadikan kamu senang mengucapkannya,  padahal itu semua hanya tipu daya syeithan, yang sudah dihias menjadi indah dipandang dan didengar oleh manusia."

Ana : "Lalu bagaimana Ustadzah,  agar aku bisa menghindari keburukan yang sudah dihias seindah mungkin oleh syeithan tersebut?"

Syeikhah : "Perbanyaklah istighfar dan bertaubat,  tebalkan ketakwaan dengan bayak beribadah dan membaca al-quran,  dan selalu perbaharui niat agar ikhlas hanya untuk mendapat ridha Allah Taala."

Benar,  dunia ini akan selalu menjadi medan perang antara diri kita dan syeithan. Kita harus selalu menyediakan tameng yang bisa melindungi ketakwaan. Syeithan punya banyak tekhnik cantik yang sewaktu-waktu kita lengah,  maka akan menggores ketakwaan yang kita miliki.

Kita juga perlu banyak memohon ampun kepada Allah agar ketakwaan kita yang pernah tergores tak tergores kembali oleh pedang tajam syeithan di kemudian hari.

Dan hati kita juga harus selalu memperbaharui tujuan berada di medan perang (dunia) ini,  agar sasaran yang kita tuju tak meleset atau melenceng sehingga menjadikan kita kalah di gawang sendiri (kalah dari syeithan karena ketidakikhalasan niat yang kita miliki).
Naudzubillahi min dzaalik.

Semoga Allah senantiasa menjauhkan kita dari segala tipu daya syeithan dan menjadikan kita hamba yang selalu memperbaiki diri setiap harinya. Aamiin.

"Kegegeran itu pasti akan datang, namun semoga kita bukan termasuk dari mereka yang menyesal pada hari itu,  cukuplah syeithan yang menyesal atas perbuatannya."

@beakhoirperson
-Bintu Haris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar