Minggu, 30 Juni 2019

Bermimpi tinggi, tapi belum tercapai, ada apa dengan ku?

((Bermimpi tinggi,  tapi belum tercapai, ada apa dengan ku?))

Mimpi adalah sebuah harapan serta cita-cita positif yang dimiliki oleh hampir semua insan.

Bisa dikatakan mereka yang berani bermimpi, berarti sudah memiliki planning dan timing untuk kapan mimpi itu bisa terwujud.

Zaman kini kita bisa melihat,  secara sisi duniawi, bahwa
Anak dengan umur 15 tahun bisa menghasilkan hampir milyaran rupiah hanya karena kegigihannya dalam bermimpi.
Tidak hanya itu bahkan anak-anak dengan yang berada dibawahnya ataupun diatasnya pun ada yang mampu mengalahkannya dalam hal finansial semata.

Tak ayal, bahwa kerap kali kita merasa iri. Bahwa "mengapa orang lain bisa tercapai mimpinya sedangkan aku,  masih seperti ini saja, apa yang salah dengan takdir Allah untukku?"

Akhwati fillah,
tidak ada yang salah dengan takdir,  janji,  serta ketetapan Allah. Justru yang menjadi subyek dimana pertanyaan itu dilontarkan adalah "Kamu" ya,  kamu yang sedang membaca tulisan ini.

Sudah seberapa persen planning dan timingmu terjalani?
Sudah seberapa besar kegigihanmu?
Sudah seberapa kuat azammu?
Sudah seberapa banyak dirimu meminta kepada Allah sang maha pemilik dunia ini?
Dan sudah seberapa lenguhanmu dihadapan Allah meminta agar mimpimu dikabulkan?

Aneh manusia zaman sekarang ini,  terkadang ada saja pemikiran-pemikiran adakadabra mereka yang akhirnya malah menyudutkan dirinya sendiri.

Menjadikan Si percaya diri jadi underestimate
Menjadikan Si pemberani jadi takut untuk memberi solusi
Menjadikan Si pemalu semakin gagal dan merasa menjadi pecundang.

"Memang mimpi bisa datang sendiri dengan tiba-tiba?

Seperti bunga mimpi yang kita kerap kali dapati pada tidur kita ? tentu tidak. Mimpi yang sedang kita hadapi ini adalah miliknya Rabb semesta Alam. Mimpi yang sedang kita idam-idamkan ini ada digenggaman sang Maha pengatur,  lalu mengapa kau malah kerap kali menyalahkannya?

Yang patut di salahkan ya dirimu sendiri kawan,
Yang seharusnya kamu lakukan bukan hanya berpangku tangan,
Yang seharusnya kamu lakukan bukan hanya berkhayal.

Tapi Do Much,  Pray More.
bukan Do Much,  Pray Never.
atau apalagi Do less,  Pray Never.

Gubrak deh,  ini mau kapan suksesnya?
Lebaran tahun depan?
atau dua tahunnya lagi?
atau lebaran kuda?

So,  camkan untuk mulai do much dan pray more!

Agar tak lagi bermimpi tinggi,  tapi belum tercapai...
Agar tak lagi berharap banyak tapi merasa selalu gagal...

Wallahu a'lam.

Next post :
"Bukan Sukses dunia yang membuatku bahagia.."

@Bintuharis
@BeAKhoirPerson
@Berbaginaskah