Selasa, 28 Januari 2020

"Antara Sakit dan Sehat"

Sakit membuatku sadar, 
bahwa ada tubuh yang berhak kujaga.
Sakit membuatku sadar,
bahwa sehat adalah titipan Allah.
Sakit membuatku sadar,
bahwa bernafas dengan baik adalah nikmat Allah.
Sakit membuatku sadar, 
bahwa kita hanya hamba lemah tanpa Allah.
Sakit membuatku sadar,
bahwa hidup ini berputar ada sehat ada sakit.
Dan akhirnya sakit membuatku sadar,
bahwa kalau sehat dan sakit itu pasti.
Maka hidupku hari ini,  
bisa menjadi kematiaanku esok hari.
Aku meminta maaf atas semua kesalahan,
baik perbuatan,  sikap,  dan perkataan.
Yang pernah melukai hati dan raga kalian,
orang-orang yang sejak lama ada dalam hidupku.
Kumohon doa kalian,  agar bila kematiaan itu benar-benar menjemputku,  doakan aku agar ruh dan raga ini kembali dalam keadaan khusnul khatimah,  dan agar Allah menyelamatkanku dari adzab kubur.

Dari Aku, 
Hamba Fakir Allah.

Kamis, 09 Januari 2020

"Bisa jadi kau mengambil andil dari akhlak baiknya.."

"Sampaikan pesan dariku, untuk teman-teman baikmu,  bahwa semoga akhlak baiknya mempengaruhi diri-diri yang masih butuh diperbaiki."

Bicara dengan perkataan yang baik.
Bersikap dengan sikap yang sopan.
Minum dengan tangan kanan.
Memakan sesuatu yang terdekat (ada dalam jangkauan).
Membaca bismillah ketika hendak makan.
Bertahmid (mengucap alhamdulillah) ketika bersin.
Menutup mulut ketika menguap.
Mengetuk pintu dan mengucap salam ketika hendak masuk ke dalam kelas.
Mengucap doa ketika turun hujan dan petir.
Tepat waktu dalam melakukan pekerjaan.
Bermuhasabah diri ketika ditimpa musibah.
Mengucap Alhamdulillah, dan bersyukur pada Allah bila diberi nikmat.
Bisa jadi hal-hal kecil yang menjadi keseharian kita, yang terjadi atas reflek diri kita, menjadi pengaruh besar bagi  orang-orang di sekitar kita, terutama teman dekat kita.

Sebagaimana hadis Rasulullah -salallahu alaihi wa sallam- yang mengatakan bahwa "teman itu tergantung agama teman dekatnya" maka bisa jadi kamu memang mengambil andil dari akhlak baik temanmu.

Berbahagialah,  bagi kamu yang telah berusaha sebaik mungkin dalam bersikap dan berkahlak :)
Semoga Allah memberikan ganjaran yang terbaik bagimu di akhirat kelak. Aamiin.

Wallahu A'lam.
15 Jumadil Awal 1441 H, 
Bintu Haris.

Rabu, 08 Januari 2020

"طلب العلم أمانة"

طلب العلم أمانة في أعناقنا..
وتبليغه وتعليمه واجب ، فهو زكاة لما علمنا الله بفضله.. 
 فيجب علينا أن نوفيها حقه ، بالإجتهاد في الطلب والتحصيل وعدم إضاعة الوقت..
ولا شك أنّ والدينا يريدون العلو في الجنان ، بتوفير احتياجاتنا لنطلب العلم النافع ويأملون منّا أن نرتقي أعلى الدرجات.. 
فلنجتهد أخواتي الغاليات..
ولنخلص النية في طلب العلم لوجه الله فلنجاهد أنفسنا على ذلك..
وفقني الله وإياكن.. 

والله أعلم،  
١٤ جمادي الأول ١٤٤١ ه.
 - بنت حارس.

"Belum Terlambat"

"Kita belum terlambat.."

Ya Allah Aku belum tau cara sholat sesuai dengan sifat shalat Nabi salallahu alaihi wa sallam. Belum terlambat ! Segera usahakan !
Ya Allah Aku belum bisa mengaji dengan tajwid yang benar. Belum terlambat ! Segera usahakan !
Ya Allah Aku belum banyak membaca kitab-kitab warisan para ulama. Belum terlambat ! Segera usahakan !
Ya Allah Aku belum bisa berbahasa arab dengan baik dan benar. Belum terlambat ! Segera usahakan !
Ya Allah Aku belum mampu beramal ma'ruf nahi munkar. Belum terlambat ! Segera usahakan !
Ya Allah Aku masih sering bermaksiat,  masih sering lalai,  Aku belum bisa istiqomah. Belum terlambat ! Segera usahakan !

Segala sesuatu yang kita anggap belum bisa kita lakukan atau belum bisa kita raih bahkan rasanya kita masih jauh dari "fokus dalam menuntut ilmu agama agar sukses di akhirat kelak" maka sesungguhnya, tidak ada kata terlambat di dalamnya.

Karena sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirnya,  kalau kita berusaha (berdoa sambil mengerjakan), kemudian tidak menyerah begitu saja,  serta menghindari perasaan "kayaknya aku udah terlambat" In Syaa Allah peluang untuk menjadi hamba terbaik Allah masih terbuka luas.

Kalau bukan sekarang,  kapan lagi? Jangan menunda-nunda. Sebelum keterlambatan itu benar-benar terjadi pada kehidupan kita dan kala itu yang tersisa hanya penyesalan yang sangat mendalam.

Sebagaimana dijelaskan melalui firman Allah Taala :

1- يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا.
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata, ‘Alangkah baiknya andaikan kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.” (QS. Al-Ahzab: 66).


2- يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً.
Kecelakaan besarlah bagiku; andaikan aku (dahulu) tidak menjadikan si dia itu teman akrab-(ku).” (QS. Al-Furqan: 28).

3- يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي.
Dia mengatakan, ‘Alangkah baiknya andaikan aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini.’” (QS. Al-Fajr: 24).

Lantas,  masih ragukah kita dengan kalimat "Kamu belum terlambat,  selama ruh belum mencapai kerongkongan,  selama matahari belum terbit dari barat." ?  Maka kamu masih bisa memperjuangkan amalan akhiratmu,  jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada!

"Salah satu dari tanda kesuksesan seseorang adalah ia yang bisa mengatur ketepatan waktunya dalam mencapai tujuan."

Wallahua'lam bis shawab.
13 Jumaddil Awal 1441 H,
Bintu Haris.





Kamis, 02 Januari 2020

Kalau bisa sukses bersama mengapa harus sendiri?


Seorang syeikh tadi pagi memberikan sebuah motivasi, "Saya ingin membuat perlombaan,  tapi saya mau perlombaan yang bisa dimenangi oleh banyak mahasiswi. Kira-kira apakah ada yang punya ide,  bagaimana bentuk lombanya?"

Semua mahasiswi lantas terdiam.

"Bagus kan,  yang menang bukan hanya satu. Karena kalau yang menang hanya satu maka hanya satu orang itu yang bisa berbahagia atas hadiah yang Saya berikan. Tapi kalau yang menang banyak misalkan 10 orang maka akan ada 10 orang yang mendapat hadiah dan berbahagia atasnya. Bayangkan kalau hanya satu orang yang menang, maka ada beberapa godaan syeithan yang mungkin timbul akibatnya. Bagi si pemenang mungkin syeithan akan menggodanya dengan sifat tinggi hati. Dan bagi teman-teman di sekitarnya bisa jadi syeithan bisa menggodanya dengan sifat iri dan dengki. Benar tidak thalibat?"

Benar,  terkadang kita kerap kali menyepelekan hal kecil.

Kita yang selalu menempati peringkat kerap kali tak menyadari bahwa sikap bangga diri atau tinggi hati secara tak kita sadari muncul di permukaan.

Dan kita yang selalu menempati posisi non peringkat kerap kali tak menyadari bahwa sikap iri dan dengki secara tak sadar muncul di permukaan.

semua murni terjadi karena kita hanya manusia biasa yang lemah dan banyak berbuat dosa.

Kalau kita buat ini menjadi adil,  
Maka si peringkat akan tetap mendapat peringkatnya dengan bonus teman-teman non peringkatnya yang ikut memenangkan perlombaan kemudian hilanglah sifat bangga diri karena semua terlihat sama.

Dan si non peringkat akan menjadi pemenang seperti si peringkat dan hilang sudah rasa iri dan dengki.
Toh peringkat sebenarnya adalah nanti di Syurga.
Kemenangan sebenar-benarnya nanti kalau kita sudah menjadi salah satu penghuni Syurga.
Karena masing-masing diri dinilai oleh Allah dari hati,  yang sama sekali tak nampak di mata manusia.

Sudah tak zamannya ingin menang sendiri,  
Kalau bisa sukses bersama mengapa harus sendiri?

Wallahu a'lam
@beakhoirperson
Bintu Haris
2 Januari 2020

Cukuplah ketaqwaan kepada Allah sebagai landasan.


Jadilah perempuan yang bertaqwa..
Yang dicari oleh pemuda bertaqwa, 
yang mampu menjadikan kita lebih bertaqwa, 
yang mengajak berumah tangga, 
sebagai kendaraan menuju Syurga.

Jadilah pemuda yang bertaqwa..
Yang ditunggu oleh wanita bertaqwa, 
yang mampu menjadikan kita lebih bertaqwa,
yang menerima ajakanmu berumah tangga, 
sebagai kendaraan menuju Syurga.

Bangunlah kalian sebuah bahtera.
Yang didalamnya kelak lahir generasi muda,
generasi penerus estafet tongkat agama.

Jikalau mereka pemuda seperti ayahnya, 
maka bimbinglah mereka agar menjadi para ulama, 
atau kelak menjadi mujahid pembela, 
yang mengembalikan Islam sebagai satu-satunya agama.

Jikalau mereka wanita seperti ibunya, 
maka bimbinglah mereka agar kelak mencetak penerus estafet tongkat agama, 
menjadi ibunda para ulama dan ibunda sang mujahid muda, 
yang mampu berdiri tegak dengan akhlaknya, 
dan mampu bertahan karena ilmunya.

Inilah seindah-indahnya ikatan.
Dalam sebuah akad bernama pernikahan.
Dibangun atas dasar ketaqwaan.
Serta tumbuh dalam cinta yang penuh keimanan.
Menjadikannya sebagai kendaraan.
Melalui lika liku perjalanan.
Untuk mencapai sebuah titik tujuan.
Syurga Firdaus Allah yang kita semua dambakan.
Semoga Allah menjadikan kita semua dari hamba-hamba yang senantiasa hidup dalam ketaqwaan.
Aamiin.

@beakhoirperson
Bintu Haris
30, Des 2019.