بسم الله الرحمن
الرحيم
Karya DR V Abdurrahim Bin
Abdussubhan kitab “Durusul
Lughoh Al-Arabiyyah Li Ghairi Naatiqiina Bihaa”
Ditulis
oleh : Nafila Imani Haris
Dikoreksi
oleh : Ustadz Aris Saifuddin, Lc. Hafidzhahullahu Taala
A.
Tentang Buku :
·
Judul : Durusul Lughoh Al-Arabiyyah Li Ghairi Naatiqiina Bihaa
Jilid Pertama
·
Cetakan tahun : 1418 H
·
Daftar isi buku : Sampul depan, Basmalah, Isi (Pelajaran 1-23),
Daftar isi.
·
Metode Pembelajaran :
o Belajar tentang akhiran yang umum
yaitu tanwin, kemudian setelahnya baru mempelajari mamnu’ minas sharf.
o Belajar tentang isim mufrod sebelum
belajar tentang isim dual dan jamak.
o Belajar jamak saliim sebelum mempelajari
jamak taksiir.
o Belajar Fi’il Shahih Akhir sebelum mempelajari
Fi’il Mu’tal akhir, lalu Af’alul Khamsah.
o Belajar Mudhari Marfu’, sebelum mempelajari
Mudhari Mansub dan Majzum.
B.
Tentang Penulis
·
Nama Penulis : Syeikh Doktor V(Vaniyambadi) Abdurrahim bin
Abdussubhan.
·
Tempat Tanggal Lahir : Lahir di kota Vaniyambadi di wilayah Tamil
Nadu India pada tanggal 7 Mei 1933 M (1356 H). Sebuah kota kecil namun
merupakan kota penting yang menjadi pusat perdagangan.
·
Kegiatan Penulis : Pengajar Bahasa Arab bagi penutur asing di
Universitas Islam Madinah, seorang pakar, leksikograf (mempelajari ilmu
penyusunan kamus), linguis (ahli Bahasa) yang mahir. Beliau juga penanggung
jawab dalam Mujama Malik Fahd (percetakan quran terbesar) dalam qism
penerjemahan, dan telah menerjemahkan al quran ke dalam 71 Bahasa.
·
Sejarah Pendidikan :
o Universitas Madras, Jurusan Bahasa
Inggris, tahun 1957.
o Universitas Al-Azhar Cairo Mesir,
Jurusan Studi Arabic, 1964, mendapat gelar M.Phil dan Ph.D.
·
Metode beliau dalam belajar dan mengajar :
o Menghafal Wazn
o Taqdiim Al-‘Ushuul ‘Ala Al-Furu’
(Belajar dari dasar sebelum meloncat ke pembelajaran yang lebih kompleks)
·
Beliau telah menulis 35 kitab, dan diantara karya beliau :
o Durusul lughoh,
o Kitab Al Mu’rob LilJawaliqi (judul
desertasi S3 beliau),
o Kitab Al’I’lam Bi Ushuulil A’lam,
o Kitab Sawa As Sabil,
o Kitab Mu’jamud Dakhiin,
o Kitab Arbau Hadiisan,
o Mu’jamul Masaaili Nahwiyah Wa
Sharfiyah,
o Nushus Islamiyyah,
o Let’s Begin to Read Arabic : A
Beginners Guide
o At- Tibyan : Easy Way to Qur-aanic
Reading
o Dll.
·
Kemampuan Bahasa :
o Menguasai 12 Bahasa (yang beliau sebutkan)
karena besarnya minat beliau untuk mengajarkan Bahasa arab kepada orang-orang
non arab.
o Diantara Bahasa yang ia kuasai
adalah : Bahasa Urdhu (Bahasa ibu), Bahasa
Inggris, Bahasa Arab (otodidak), Bahasa Persia (Bahasa di sekolah Chennai),
Bahasa Turki (belajar agar bisa memahami muridnya), Bahasa Jerman (beliau
diutus oleh Universitas Islam Madinah 10 tahun, untuk mengajarkan Bahasa arab.
Pertama, beliau mengadakan dauroh di
kota Berlin dan sisanya beliau mengajar di kota-kota kecil di Lutherbach), Bahasa
Ibrani, dan Bahasa Suryani (belajar dari buku dan internet) , Bahasa Yunani dan
Bahasa Latin (beliau belajar di Universitas Chennai karena keduanya akar dari
Bahasa inggris).
·
Perjalanan Pendidikan :
o Pada awalnya beliau belajar bahasa
arab secara otodidak, dan banyak sekali problematika yang dihadapi olehnya
sebagai pembelajar Bahasa arab (non arab).
o Mengawali perjalannya dalam
mempelajari Bahasa arab beliau membaca buku Bahasa arab dengan terjemahan Bahasa
Inggris dan Bahasa Urdhu.
o Setelah itu, ketika beliau sudah mulai
memahami Bahasa arab dasar, beliau mulai
mendengarkan radio berbahasa arab. Seperti radio cairo (Soutul Arob), radio Al-Quranul Kariim
(nidaaul islam dan Makkah al mukaramah) ini terjadi pada pertengahan tahun 69-70
Hijriyah / 1950 masehi. Setelah itu beliau pindah ke kota Madros (Chennai).
o Kemudian disana beliau menghubungi
beberapa kedutaan untuk mengirimkan kepadanya koran-koran dan majalah berbahasa
arab, semua tujuannya untuk mengokohkan Bahasa arab beliau.
o Beliau juga semangat menemui
orang-orang arab yang datang, karena Chennai adalah kota besar dan terdapat
banyak sekolah dan kampus maka banyak orang-orang arab yang datang kesana.
Biasanya orang-orang ini adalah qori yang menjadi imam di bulan Ramadhan yang khusus
didatangkan dari negeri arab.
o Suatu hari ada daa’i datang dari Madinah
dan beliau mengambil ini sebagai kesempatan untuk mengambil faedah darinya
selama dua puluh empat jam.
o Beliau juga pernah bertemu dengan seseorang
berasal dari Bahrain, ia adalah seorang pengemis, kemudian beliau mengajaknya
ke rumah untuk dijamu, dan setelahnya syeikh mengambil faedah Bahasa darinya.
Syeikh selalu mengambil faedah bila bertemu dengan orang arab, dan ini adalah
bentuk kecintaan beliau terhadap Bahasa arab.
o Pada tahun 1964 M beliau pergi ke
Mesir. Beliau pergi kesana karena keinginan yang kuat untuk bisa kuliah di
timur tengah untuk mempelajari Bahasa arab. Ia bisa sampai setelah mengirim
surat kepada Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, pada bulan ied fitri dengan
permintaan bahwa beliau ingin belajar di cairo mesir. Dua sampai tiga minggu
kemudian, datang surat balasan dari wakil presiden, Hussen El-Shafei (yang pada
saat itu adalah penanggungjawab di Al Azhar, tertulis bahwa “Anda diterima di
Al Azhar sampaikan surat balasan ini ke kedubes Mesir di New Delhi” Dan beliau pun berangkat pada bulan januari
tahun 1964 M.
o Di Mesir beliau tinggal di kota
Nashiir Buhus lilislamiyah, kotanya para pelajar.
o Beliau masuk ke dalam Fakultas
Bahasa Arab di Universitas Al Azhar. Pada saat itu ijazah S2 syeikh dari
Universitas Aligarh tidak diakui oleh Universitas Al Azhar, sehingga syeikh
harus mengulang S2 kembali. Setelah melewati pembelajaran, akhirnya ia
menyelesaikan pendidikan S2 nya dengan tesis bertemakan “Kosa kata Bahasa
perancis yang di-Arab-kan.”
·
Syeikh dan Madinah
o Beliau tinggal di Madinah kurang lebih
lima puluh tahun, sampai hari ini.
o Beliau mengatakan, “Sebaik-baiknya
hidup di dunia adalah hidup di Madinah Munawwaroh.
·
Syeikh tentang pembelajaran Bahasa arab
o Beliau mengatakan, “sesungguhnya
Bahasa arab adalah Bahasa yang mudah, namun orang-orang, para guru, metode, dan
siswalah yang mempersulitnya. Mereka menyulitkan dengan metode yang mereka buat
sendiri, dengan menjelaskan sesuatu yang rumit semenjak awal pembelajaran.”
·
Awal mula beliau menulis kitab durussulughoh
o Beliau membuat silabus untuk pelajar
di Universitas Madinah, setiap malam beliau mempersipakan dan menulis bahan
ajar, semua beliau tulis dengan kesungguhan, dan aku bagikan kepada murid-muridku
di Jamiiah pada pagi harinya.
o Jilid pertama dari silabus ini
selesai aku tulis dan ajarkan (selama 6 bulan), kemudian diterbitkan oleh
jamiiah dan berikutnya terbit jilid kedua dan ketiga.
o Beberapa bulan kemudian Jamiiah Islamiyyah
Madinah (Universitas Madinah) mengadakan dauroh (seminar) di berbagai
negara-negara di seluruh dunia, dan membagikan modul ini. Dan begitulah
bagaimana buku ini tersebar.
o Mulai dari saat itu silabus atau
modul ini diperbanyak oleh beberapa orang, ada yang meminta izin dari beliau
ada juga yang tidak.
o Bahkan ada sebuah negara yang
mencetak tanpa izin dan menghilangkan nama beliau.
·
Tambahan :
o Salah satu kitab beliau yang
terkenal juga adalah : “Europe Speaks Arabic” dimana syeikh menyebutkan kurang
lebih 200 kosa kata Bahasa arab yang menjadi bagian Bahasa inggris dan
perancis, dan beliau juga menyampaikan
hal ini dalam 10 bahasa yang berbeda. Buku Europe Speaks Arabic : mengandung
Bahasa-bahasa eropa yang terkandung di dalamnya Bahasa arab. Contoh : Kata
Trafalgar Square (kata-kata ini ada di jantung London). Artinya dalam Bahasa
arab adalah : Pinggir gua (طرف
الغار)
o Beberapa hikmah yang dapat kita
ambil dari perjalanan beliau adalah :
1.
Senantiasa meminta dan berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam
menuntut ilmu, terutama ilmu akhirat.
2.
Senantiasa memiliki ‘azm dan semangat yang kuat dalam berthalabul
‘ilmi.
3.
Meyakini bahwa siapa yang Allah kehendaki maka ia akan mendapatkan
keutamaan pada kehidupannya.
4.
Tidak ada seorangpun yang tidak mampu untuk mempelajari sesuatu,
karena Allah Maha Mendegar dan Mengetahui setiap doa, keinginan dan usaha
hambanya.
5.
Istiqomah dalam menuntut ilmu.
6.
Sesungguhnya tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu, karena
yang kelak akan dinilai oleh Allah bukan yang paling banyak amalanya, namun
yang paling baik amalannya.
Wallahu Ta’aala A’lam Bis Shawab.
Sumber
tulisan :
1.
Maktabah Syameela
2.
Video wawancara : https://youtu.be/5wUY8EKR6y8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar