"Rupanya betul, yang dibutuhkan bukan sekedar fasilitas.
Namun kualitas."
Pagi tadi kampus kami kedatangan dua orang ustadz dari salah satu ma'had internasional besar di Indonesia.
Mereka mempresentasikan ma'hadnya yang berjenjangkan SD-SMP-SMA. Maa Syaa Allah, presentasi yang singkat namun mudah dipahami.
Diakhir perjumpaan mereka mengungkapkan tujuan dan maksud mereka berkunjung kesini. Mereka ingin merekrut Muhafidzoh, Musyrifah, dan Ustadzah untuk sekolah mereka.
Satu hal yang membuat Ana tersadar, mereka menawarkan "The real teacher is the learner" guru-guru yang mau berjuang bersama ma'had ini, setiap minggunya di upgrading (baik dari segi keilmuan, keterampilan, dan keahlian) dan diajarkan pelajaran baru, baik dari segi diiniyah (ilmu agama), ilmu duniawi maupun ilmu pengajaran. Mereka sama sekali tidak menawarkan sejumlah finansial, padahal ma'had ini lebih dari mampu memberikan finansial seberapapun.
Inilah poinnya, yang mereka perhatikan dan inginkan adalah kualitas, bukan sekedar fasilitas.
Ini membuat Ana tersadar, bahwa kualitas ilmu kitalah yang selama ini harus selalu kita perbaiki, benahi, murojaah (ulang kembali), dan kita tambah. Karena seberapapun fasilitas ataupun penunjang yang melatari kita, tapi kalau kualitas tak di asah, maka fasilitas hanya sekedar pajangan tanpa hasil yang diharapkan.
Betul tidak?