Sebab-Sebab Meraih
Cinta Allah Taala
“Ya Allah Ajarkan aku mencintaiMu”
“Ya Allah Aku sungguh-sungguh mencintaiMu.”
“Ya Allah Aku ingin meraih cintaMu.”
Bismillahirahmanirrahim..
Hamba-hamba Allah yang selalu mengharap cinta Allah.
Cinta kepada Allah adalah salah satu pembuktian kita akan
seberapa kuat keimanan kita kepadaNya. Cinta kepada Allah juga merupakan salah
satu konsekuensi dari keimanan yang kita miliki di dalam hati. Maka cinta ini
erat ikatannya dengan tauhid (peng-Esaan) seseorang kepada Rabbnya (Tuhan).
Karena cinta hakiki yang seharusnya kita tanamkan dalam hati pertama kalinya
adalah untuk satu-satunya Rabb yang berhak diibadahi, diagungkan, sebagai
penguasa alam ini. Oleh sebab itu ketika cinta kita terhadap Allah dikalahkan oleh cinta
kepada makhluk-makhluk Allah, bisa menjadikan pupusnya ketauhidan pada hati
kita.
Maka dari itu rasa cinta kepada Allah harus dibangun oleh sebab-sebab
yang dapat menjadikan kita meraih cinta hakikiNya. Ibnul Qayyim –Rahimahullah- menyebutkan 10 hal yang dapat
menjadi sebab kita meraih rasa cinta kepada Allah, berikut rincinya :
1.
Membaca AL-Quran dengan
menikmati setiap arti katanya dan memahami hal yang Allah maksudkan.
Yakni, seperti kita mendengar ayat “Maka
nikmat tuhanmu manakah yang kau dustakan?” (AL-Mulk : 13) maka kita benar-benar
meresapi bahwa sungguh banyak nikmat yang telah diberikan, seperti nikmat pagi
dan malam, setiap hembusan nafas, dan lain-lain.
2.
Mengerjakan sholat-sholat
sunnah setelah sholat-sholat yang wajib. Berikut tabelnya :
Shalat Rawatib
|
Shalat Isyroq
|
Shalat Dhuha
|
Shalat Witir
|
Shalat Tahajud
|
Sebelum Subuh (Sunnah Fajar)
2 Rakaat
|
15 Menit Setelah matahari terbit sekitar
jam 06.15 WIB.
Dikerjakan di Masjid selepas shalat
subuh berjamaah.
(Sunnah Syuruq)
Minimal 2 Rakaat, Maksimal 12 Rakaat.
|
Setelah matahari ada di terbit
sempurna, sekitar jam 07.30 WIB sampai 20 menit sebelum matahari naik berada
di tengah.
|
Umumnya dilakukan sesudah tidur
setelah melasanakan shalat tahajud dengan jumlah ganjil minimal 1 dan tidak
ada maksimal. Namun bila seseorang merasa tidak akan bangun pada sepertiga
malam maka tidak mengapa ia mengerjakannya sebelum tidur.
|
Shalat pada sepertiga malam, di saat
Allah turun ke muka bumi ini. Yakni
diharuskan tidur terlebih dahulu bagi yang hendak mengerjakannya. Minimal 2
rakaat dan tidak ada maksimal namun kelipatan 2.
|
Sebelum Dzuhur
4 Rakaat
|
||||
Setelah Dzuhur
2 Rakaat
|
||||
Setelah Maghrib
2 Rakaat
|
||||
Setelah Isya
2 Rakaat
|
3.
Membiasakan berdzikir
kepada Allah pada setiap keadaan yaitu
mengucapkannya dengan lisan, menghadirkannya dalam hati, dan
mengamalkannya dalam perbuatan.
4.
Mendahulukan apa yang Allah
cintai dibandingkan apa yang hambanya cintai (ketika mendapati dua keinginan
yang bertentangan antara ridho Allah dan
ridho manusia).
5.
Mempelajari dan mengingat
sifat dan nama-nama Allah, yang menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya
Rabb yang maha sempurna dan maha agung, serta yang berhak diberikan pujian
atasnya.
6.
Mengingat dan merasakan
nikmat-nikmat Allah baik yang nampak maupun yang terdapat di dalam batin serta
menyaksikan kebaikan serta nikmat yang Allah berikan kepada hambanya.
7.
Memperbaiki hati terhadap
Allah dan selalu merasa fakir di hadapannya.
8.
Berdua-duaan dengan Allah
pada sepertiga malam di saat Ia sedang turun ke bumi, dengan cara berdoa,
meminta, berdzikir, membaca al quran, dan menutup perjumpaan dengan Allah
dengan memohon ampun dan bertaubat.
9.
Duduk bersama orang-orang
baik dan orang-orang yang mencintai Allah, dan mengambil faedah dari setiap
perkataan-perkataan mereka.
10.
Menjauhi segala perbuatan
yang dapat menjauhkan hati kita dari Allah yakni dari hal-hal menyibukkan yang
dapat membuat kita lupa kepadaNya.
Wallahu A'lam Bis Shawab.
@beakhoirperson
-Bintu Haris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar