Kamis, 17 Oktober 2019

"Semanis Madu, Sepahit Sambiloto"

"Semanis Madu,  Sepahit Sambiloto"

Untukmu yang tengah  berada di ambang kenikmatan,
Untukmu yang tengah berada di puncak kesuksesan,
Untukmu yang tengah berada di atas kebahagiaan,
Untukmu yang tengah berada di pintu pencapaian.

Sampaikan salamku untuk hati,
agar tetap mengikhlaskan niat.
Sampaikan salamku untuk hati,
agar tetap merendah.
Sampaikan salamku untuk hati,
agar tidak merasa ini adalah akhir dari kebahagiaanmu.

Manisnya memang semanis madu yang patut disyukuri,
Manisnya memang semanis madu yang efeknya dapat meningkatkan energi,
Manisnya memang semanis madu yang rasanya membuat bahagia tiada tara.

Tapi,  Ingatlah bahwa kesuksesan dan kebahagiaan itu.
Bisa jadi adalah ujian untukumu,
yakni yang menuntutmu untuk lulus.

Lulus dari ujian kesuksesan,  kebahagiaan,  dan ketenaran dunia,  agar menorehkan hasil akhir bahagia di Syurga.

Apakah hasil ujiannya,  menambah intensitas ibadahmu?
Atau justru mengendorkan ibadahmu?

Apakah hasil ujiannya,  menambah rasa takutmu pada Sang Rabb Pencipta semesta Alam?
Atau justru membuatmu semakin berani terhadapNya?

Apakah hasil ujiannya,  menambah rasa sadarmu bahwa kebahagiaan kekal hanyalah tentang akhir bahagia di Syurga Kelak?

Atau justru membuatmu semakin merasa tinggi,  merasa cukup sempurna,  dan merasa sombong bahwa kebahagiaan tertinggi ya "saat ini",  saat kebahagiaan serta kesuksesan tengah duduk bersamamu?

Ia Semanis Madu,  namun bila gagal.
Pahitnya,  sepahit sambiloto.

Belumkah kau dengar tentang penduduk neraka yang keras kepala dan disiksa dengan azab yang pedih?
Belumkah kau dengar tentang penduduk neraka yang suka merasa sombong dan disiksa dengan azab yang pedih?
Belumkah kau dengar tentang penduduk neraka yang begitu bahagia di dunia,  tapi dia hancur di akhirat?

Sungguh,  ini yang kusebut manisnya semanis madu,  tapi pahit dan hitamnya (suram dan gelap) bagai sambiloto.

"Sepahit Sambiloto,  Semanis Madu"

Untukmu yang tengah  berada di ambang kehancuran,
Untukmu yang tengah berada di puncak kegagalan,
Untukmu yang tengah berada di atas kekecewaan, 
Untukmu yang tengah berada di pintu jurang jauh dari pintu pencapaian.

Sampaikan salamku untuk hati,
agar tetap mengikhlaskan niat.
Sampaikan salamku untuk hati,
agar tetap bersabar.
Sampaikan salamku untuk hati,
agar tidak merasa ini adalah hasil akhir dari doa dan usahamu.

Pahitnya memang sepahit sambiloto yang pahitnya mengguncang kesabaran,
Pahitnya memang sepahit sambiloto yang pahitnya memberi efek buruk terhadap ketangguhan,
Pahitnya memang sepahit sambiloto yang pahitnya membuat sesorang ingin menyerah dari kalimat "Ayo coba lagi, atau ayo  doa dan usaha lagi"

Tapi,  Ingatlah bahwa kegagalan dan kekecewaan itu.
Bisa jadi Ujian bagimu,
yakni yang menuntutmu untuk lulus.

Lulus dari ujian kegagalan,  kesedihan dan kekecewaan dunia,  dan menorehkan hasil akhir bahagia di Syurga.

Apakah kamu tetap bersabar dalam setiap kegagalan ?
Apakah kamu tetap berhusnudzon dari setiap kesulitan yang Allah berikan?
Apakah kamu tetap berdoa dan meminta agar Allah mengangkat segala bentuk kejahilan (kebodohan) ?
Apakah kamu tetap beradab dan mensyukuri setiap cobaan, musibah,  dan kebelum berhasilan dari hidupmu itu?

Atau justru membuatmu semakin merasa jatuh,  merasa begitu tidak sempurna,  dan merasa takdir Allah yang selalu salah?  Atau bahkan merasa bahwa makna keberhasilan, hanyalah keberhasilan "dunia" dan keberhasilan dimana "Si dia yang sukses urus dunianya dan dipuji atau dijunjung tinggi oleh khalayak manusia?"

Ia Sepahit sambiloto,  namun bila bersabar dan gigih.
Manisnya,  semanis madu.

Belumkah kau dengar tentang penduduk Syurga yang tidak dikenal dunia namun dikenal oleh penduduk langit?
Belumkah kau dengar tentang penduduk Syurga yang atas kesabaran dan kerja kerasnya menjadi hamba dengan paling berat timbangan pahala kebaikannya?
Belumkah kau dengar tentang penduduk Syurga yang atas rasa syukurnya menjadi hamba yang menduduki istana di Syurga?
Belumkah kau dengar penduduk Syurga yang kaya padahal ia di dunia adalah sesorang yang bukan "apa-apa" ?

Sungguh,  ini yang kusebut pahitnya sepahit sambiloto,  tapi manisnya bila kita bersabar dan mampu tetap berdoa dan usaha,  semanis madu.

10, Oktober 2019
@naskahkehidupan
@beakhoirperson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar