Rabu, 01 Mei 2019

Waktu dan Perpisahan

"Teruntuk Kalian yang tengah berada di perubahan waktu"
Bicara waktu..⌚

Izinkan Ana sebagai seseorang yang mengenal antunna cukup baik mencoba mengungkapkannya.🌹

Mungkin Ana baru angkat bicara tentang perpisahan waktu yang akan kita alami.

Sebenarnya,  masalah "berpisah dengan waktu" ana sudah paham rasanya.

Dan Ana rasa,  perpisahan kita yang paling membekas tepat dua tahun silam. Disaat ana yang harus meninggalkan kalian terlebih dahulu.

Ya,  pada saat Ana harus meninggalkan antunna. Yang dibenak ana banyak,  dari mulai "Nanti mereka cerita dan diskusi sama siapa ya," "Nanti mereka akan tumbuh dewasa sendiri bisa kan ya?" Ya,  dangkal sekali pikiran ana pada saat itu.

Sebuah rasa takut yang dialami oleh seorang kakak,  ketika harus meninggalkan adiknya.

Tapi rupanya,  "you all grown so fast." Kalian yang awal mulanya masih banyak bercerita tentang banyak hal,  kalian yang masih suka mengeluh di hari2 ana meninggalkan mahad. Lama kelamaan tak terdengar suaranya.

Disaat itu ada terbesit rasa sedih "ah mereka kok ndak pernah kabar2in ana lagi ya," dan banyak jenis2 prasangka lainnya.

Tapi di saat itulah ana sadar, "inilah waktu dan kehidupan"
Bahwa waktu itu akan terus berputar,  dan secara alamiyahnya diri2 seseorang pun tumbuh. Entah mungkin yang dulunya pernah sangat dekat,  ketika "waktu sudah memisahkan" dan disibukkan dengan "kegiatan baru" mungkin lama2 akan semakin jauh dan terkadang lupa.

Tapi satu hal yang lagi2 Ana pahami,
"Berpisah karena waktu itu pasti"
"Lupa seiring berjalannya waktu juga akan ada saatnya"
Tapi yakinlah kepada Allah,  bahwa hari2 yang telah kita lewati bersama.
Proses pendewasaan diri yang telah kita rasakan pahit manisnya bersama,  semua itu tercatat oleh para malaikat2 Allah.
Apa yang sudah kita korbankan untuk bertahun tahun silam,  tidak pernah hanya sekedar menjadi kenangan. Tapi serta merta menjadi tabungan.
Segala pengorbanan yang baik akan menjadi amalan yang baik,  sedangkan hal2 buruknya bisa menjadi bahan muhasabah kita dan sebagai ajang meminta ampunan kepada sang Maha Pencipta.

Intinya,  Dua tahun lalu, setahun lalu,  atau kemarin kalau kita lihat nanti maka akan menjadi bertahun-tahun lamanya di masa yang akan datang. Kita tidak ada yang pernah tahu,  siapa yang Allah akan panggil terlebih dahulu,  dan siapa yang akan dibiarkan lebih lama berkelana di negeri bernama "dunia."
Izinkan Ana sebagai seseorang yang pernah merasa sangat dekat dengan kalian,  memohon maaf apabila selama kita bersama banyak terdapat kesalahpahaman serta kesalahan2 yang ana lakukan baik secara perbuatan,  perkataan,  maupun sikap. Tidak banyak yang bisa ana lakukan untuk kalian,  tapi kalian "sudah banyak melakukan berbagai hal untuk Ana."
Terima Kasih untuk ribuan hari kebersamaan kita,
Pengalaman yang kalian bagi menjadi pelajaran bagi hidup ana,  keceriaan yang kalian miliki menjadi semangat untuk Ana bahwa "adik2 ana saja bisa sangat ceria,  mengapa ana tidak?," dan beragam kebaikan yang kalian beri, menjadi sesuatu yang ana ingat kelak bila kita berjumpa nanti di hari bersaksinya seluruh hamba di hadapan Allah taala.

Bolehkah Ana meminta beberapa hal,
Jagalah selalu islam diatas quran dan sunnah,  tetaplah istiqomah dalam ibadah dan akhlak,  jadilah sosok panutan baik di masyarakat, tetap selipkanlah doa bagi kita semua sesama muslimah,   dan yang terakhir "Bila kalian berada di Syurga nanti,  dan belum kalian temukan diri Ana. Bisakah kalian mencari Ana?."

📝 Ditulis oleh seorang yang masih belum pandai dalam mengungkapkan perasaan.
⛔ Hanya khusus dibaca untuk pribadi. 💓

Tidak ada komentar:

Posting Komentar